Revisi makalah isbud

Masyarakat yaitu sekumpulan orang yang, terdiri dari berbagai kalangan, baik golongan mampu ataupun golongan tak mampu, yang tinggal di dalam satu wilayah dan telah memiliki hukum adat, norma-norma serta berbagai peraturan yang siap untuk ditaati. Manusia merupakan bagian dari kehidupan mahluk sosial yang ada di muka bumi. Kumpulan dari manusia inilah yang kemudian dikenal sebagai masyarakat. Pengertian masyarakat sendiri secara umum diartikan sebagai sebuah kesatuan yang terjadi antara dua orang atau lebih manusia yang berada dalam sebuah wilayah dalam jangka waktu tertentu atau Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Kondisi umum yang menyebabkan munculnya masyarakat sendiri salah satunya disebabkan adanya naluri alami manusia sebagai mahluk sosial. Sehingga manusia tidak akan bisa hidup sendiri tanpa adanya hubungan dengan manusia yang lain. Dengan demikian, manusia akan memiliki reflek bawah sadarnya untuk selalu berusaha mencari manusia lainya dalam upaya menyempurnakan kodratnya sebagai mahluk hidup yang memiliki akal pikiran. Manusia tidak akan mampu memiliki kehidupan yang lengkap, jika manusia tidak mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan atau berada di sebuah kawasan dimana tidak terdapat manusia lain. Hammudah Abdalati mendefinisikan masyarakat sebagai, suatu kelompok yang mencakup/meliputi dua karakter tertentu. Kelompok yang didalamnya terdapat individu-individu yang dapat memiliki sebagian besar kegiatan dan berbagai pengalaman yang sangat berguna baginya. Dan kelompok dimana orang yang berada didalamnya terikat oleh tanggung jawab dan oleh identitas bersama. Dan H. Abu Ahmadi dalam bukunya “ilmu sosial dasar” mendefinikan bahwa masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh datu sama lain. Beberapa Pengertian masyarakat yang dikemukakan oleh para ahli sosiologi,diantaranya adalah sebagai berikut : Selo Sumardjan Menurutnya,masyarakat merupakan sekelompok orang yang tinggal secara bersama serta mampu menciptakan kebudayaan. Karl Marx Menurut pakar pemikiran yang dikenal dengan Marxisme ini,masyarakat didefinisikan sebagai sebuah struktur organisasi yang muncul sebagau akibat adanya perbedaan diantaranya berbagai kelompok yang terpisah di bidang ekonomi. Emile Durkheim Menurutnya,pengertian masyarakat adalah sebuah realita yang aapa adanya dari setiap pribadi yang menjadi anggota dari masyarakat itu sendiri. Paul B. Horton dan C. Hunt Menurut keduanya,pengertian masyarakat adalah sebuah kumpulan manusia yang mampu bersikaf mandiri serta secara bersama hidup pada sebuah kawasan tertentu dan memiliki kebudayaan sama. Selain itu, mereka akan melakukan sebagian besar aktivitasnya dalam kumpulan tersebut. Dari beberapa pengertian masyarakat yang dinkemukakan para ahli diatas, penulis menyimpulkan bahwa masyarakat merupakan sekumpulan individu-indivudu yang menetap di satu tempat dan memiliki kebudayaan yang sama. Hubungan Budaya dan Masyarakat Terdapat hubungan timbal balik antara budaya dengan masyarakat, sebagaimana ada hubungan antara budaya, peradaban, dan sejarah. Masyarakat itu menghasilkan kebudayaan, sedangkan budaya itu menentukan corak suatu masyarakat. Jadi antara masyarakat dan budaya merupakan suatu kesatuan yang memiliki hubungan yang sangat erat yang tidak mungkin untuk dipisahkan. Seringkali kita mendengar perkataan-perkataan ataupun pernyataan tentang kebudayaan suatu masyarakat, Pertanyaannya adalah bagaimana sebenarnya hubungan antara kebudayaan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu dalam waktu yang telah cukup lama dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada satu tujuan yang sama.Sedangkan Manusia adalah sumber kebudayaan dan masyarakat adalah ibarat danau besar dimana air dari sumber-sumber itu mengalir dan tertampung didalamnya. Manusia mengambil air dari danau tersebut,jadi erat sekali hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan dan Kebudayaan tak mungkin timbul tanpa adanya masyarakat, dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Demikian pula eksistensi suatu masyarakat hanya dapat dijaga kelangsungannya dengan adanya kebudayaan. Masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut. Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya. Ada manusia/masyarakat maka ada budaya, tidak akan ada budaya kalau tidak ada pendukungnya, yaitu manusia/masyarakat. Akan tetapi manusia itu hidup tidak berapa lama, karena semua pasti menemui ajal. Maka untuk melangsungkan atau melestarikan budaya, pendukungnya harus merupakan kesinambungan dari satu keturunan ke keturunan lainnya. Sebagai contoh, bahasa ‘ngapak’ yang merupakan hasil kebudayaan masyarakat di wilayah kebumen, Banyumas, Tegal, Purbalingga, dan sekitarnya, tentu akan menjadi ciri khas tersendiri bagi masyarakat yang menguasai bahasa ‘ngapak’. Binatang dapat pula meneruskan atau meregenerasikan kepandaiannya kepada anaknya, tetapi yang diteruskan itu hanyalah yang bersifat instingsif belaka atau berdasarkan kodrat alam. Lain halnya dengan manusia, kecuali hal-hal yang diturunkan secara kodrat, manusia dapat pula meregenarsikan kepandaian, pengalaman, dan seluruh kebudayaan kepada anak cucunya. Tetapi untuk dapat memiliki kebudayaan dari generasi sebelumnya, mereka harus belajar. Karunia dan rahmat yang dilimpahkan kepada manusia untuk mengajar, mendapatkan pelajaran, dan belajar itulah yang memungkinkan kebudayaan itu dapat berlangsung terus turun temurun. Dilanjutkannya kebudayaan oleh generasi penerus itu tidak hanya melalui garis tegak ke bawah, tetapi juga melalui garis mendatar, yaitu kepada orang-orang lain disekitarnya, karena manusia merupakan bagian dari zoon politicor yaitu makhluk yang tidak bisa hidup seorang diri, ia membentuk kelompok dengan orang-orang lain, yang sifatnya berbeda sekali dari gerombolan binatang, yaitu terletak pada akal, atau cara berfikir. Pengelompokan orang-orang yang sengaja dibentuk itu disertai aturan-aturan tertentu mengenai hubungan anggota yang satu dengan yang lain, misalnya pembagian kerja, aturan, tata tertib, dan sebagainya. Persekuatuan terkecil antara laki-laki dan perempuan merupakan arti secara singkat dari sebuah keluarga yang kemudian membentuk persekutuan dalam skala yang lebih besar atau luas yang disebut masyarakat. Cara-cara melestarikan kebudayaan yang demikian luasnya itu dimungkinkan karena manusia diberikan karunia oleh Allah dalam hal kepandaian berbicara. Bahasa adalah alat perantara yang paling pokok bagi manusia. Dengan adanya bahasa, manusia tidak usah mengalami sendiri sesuatunya untuk dapat mengetahui dan memahaminya. Cukuplah ia belajar dan mendengar kata-kata yang terbungkus dalam bahasa orang lain. Ditambah lagi dengan pengalaman-pengalaman sendiri, maka semakin luaslah pengetahuan yang menjadi milik manusia itu. Tetapi perlu diingat, bahwa kemampuan manusia itu terbatas yang menyebabkan tidak dapat mendukung seluruh kepandaian yang menjadi milik bersama itu. Kekurangan pada manusia secara individu itu ditampung oleh masyarakat. Hal ini mungkin karena para anggota masyarakat itu tentu tidak sama minatnya, berlainan kepentingannya, berbeda kemampuannya, meskipun masih tetap dalam lingkungan bersama. Maka sesungguhnya, pendukung kebudayaan itu bukanlah manusia secara individu melainkan masyarakat seluruhnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Assalamualaikum H-ke 9. Manfaat Wudhu Untuk Kesehatan" 1. Mencerahkan Mata👉 Air akan membuat mata kita menjadi segar dan bercahaya apabila sering di lakukan2. Terhindar Dari Penyakit Kulit👉 Dengan sering membasuh bagian tubuh dengan air maka akan menjaga kesehatan serta kebersihan kulit kita👈 3. Mencegah Sakit Gigi dan Gusi👉 Apabila sering berkumur-kumur atau bersiwak maka akan dapat membuang kuman-kuman serta menghindari penyakit mulut👈4. Meringan Sakit Kepala👉 Membasahi kepala dapat memberikan rasa segar pada otak kita👈5. Baik untuk detak jantung👉 Dengan sering membasahi anggota tubuh maka dapat menstabilkan detak jantung👈6. Menjaga Kesehatan Hidung👉 Dengan membasuh hidung maka akan membuang semua kotoran dan virus-virus serta melancarkan pernapasan👈👉Tips cantik itu tidak meski pakai skincare ataupun dengan mengkonsumsi obat-obatan tapi cukup dengan sering- sering berwudhu👈Dapat di lakukan setiap hari😊👌Like dan komen yah guys👈🏻Semoga bermanfaat👌#kkliainpadangsidimpuan2020 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1287193911484107&id=100005805310731

Hari ke 11 Karina wahyu sembiring